Menteri LHK Buka Pertikawan Tingkat Nasional ke II Tahun 2024
Jakarta – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya membuka kegiatan Perkemahan Bakti Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti (Pertikawan) Tingkat Nasional ke II Tahun 2024 di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata (Buperta) Wiladatika Cibubur, Jakarta Timur, Senin (23/9).
Tema yang diangkat dalam kegiatan lima tahunan kali ini yaitu ‘Dengan Pertikawan Nasional II Tahun 2024 Kita Tingkatkan Peran Serta Saka Wanabakti dan Saka Kalpataru dalam Mensukseskan FOLU Net Sink 2030 Menuju Indonesia Hijau’.
Menteri Siti menyampaikan Pertikawan Nasional merupakan wadah dan wahana yang cukup ampuh dalam membentuk karakter, meningkatkan pengetahuan, dan memperkuat komitmen anggota dalam mengembangkan solusi-solusi inovatif yang ramah lingkungan.
“Dari sini semua dapat menerapkan apa yang dipelajari selama kegiatan ini di kehidupan sehari-hari serta menjadi teladan bagi teman-teman dan masyarakat di sekitar tempat tinggal dalam kehidupan keseharian,” ujar Menteri Siti dalam amanatnya saat menjadi Pembina Upacara Pembukaan Pertikawan Nasional ke II Tahun 2024.
Peran generasi muda menjadi kunci pemulihan lingkungan. Dengan gaya hidup hijau (green lifestyle) yang mulai menjadi trend baru kaum muda saat ini, banyak sekali upaya membangun lingkungan yang baik mulai bermunculan di berbagai belahan dunia.
Diantara gaya hidup tersebut misalnya gerakan pelestarian alam, pengelolaan sampah, hingga pendidikan ramah lingkungan. Fenomena ini, dikatakan Menteri Siti semakin menegaskan pentingnya membangun generasi lingkungan, generasi yang lahir dengan internalisasi nilai-nilai cinta lingkungan.
“Hal-hal inilah yang oleh KLHK dicoba untuk terus didorong dan dikelola menjadi satu gerakan kesatuan yang berdampak signifikan, sehingga dapat menumbuhkan budaya ramah lingkungan dalam masyarakat,” katanya.
KLHK pun telah menyiapkan arah kebijakan dalam rangka pengembangan generasi yang berbudaya lingkungan, antara lain melalui penyiapan grand design pengembangan kompetensi SDM KLHK, serta penyelenggaraan serangkaian pendidikan dan latihan bagi generasi muda, termasuk melalui Gerakan Pramuka.
Hasil kebijakan pengembangan generasi yang berbudaya dan berwawasan lingkungan dan kehutanan di tingkat tapak dapat dilihat dari banyaknya partisipasi sekolah, Pemda dan masyarakat dalam program Adiwiyata, Kalpataru, Adipura, Nirwasita Tantra, Wana Lestari, PROPER, Climate Generation Camp, Climate Innovation Generation Program dll yang diselenggarakan KLHK.
Menteri Siti meyakini akan potensi yang dimiliki oleh generasi muda Indonesia untuk menyelamatkan bumi ini dari berbagai ancaman krisis di masa depan.
Indonesia sebagai negara kepulauan yang besar, dengan jumlah penduduk yang banyak pula, menjadikannya sebagai modal yang kuat untuk bangsa dapat terus berkembang menuju negara maju dengan pembangunan yang mengedepankan nilai-nilai ekologis dalam kehidupan.
“Melalui Pertikawan ini, harapannya langkah para pramuka dan gerak kolaborasi bersama masyarakat, akan berdampak nyata,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Plh Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Bachtiar menyampaikan melalui kegiatan ini ia berpesan untuk mewujudkan Gerakan Pramuka pada khususnya Saka Wanabakti dan Kalpataru untuk bersama-sama peka tehadap perkembangan, serta menjadi organisasi yang ramah dalam kaderisasi kepemimpinan bagi generasi muda.
Dengan demikian, dapat menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang mereka secara menyeluruh, baik dari aspek intelektual, emosional, maupun spiritual.
“Mari kita berkomitmen untuk memberikan pendidikan karakter yang kuat, mengajarkan nilai-nilai kepahlawanan, tanggung jawab, dan integritas, serta menginspirasi mereka untuk menjadi pemimpin yang berwawasan lingkungan dan peduli terhadap sesama. Sehingga, generasi muda kita akan siap menghadapi tantangan masa depan dan berkontribusi aktif dalam pembangunan bangsa yang berkelanjutan,” pungkasnya. (Gate 13/Foto: Ist./Humas)