Hakim Jangan Modal Ilmu Hukum Saja, Perlu Kemampuan Manajemen Hingga Etika yang Baik
Jakarta – Dirjen Badan Peradilan Umum (Badilum) Mahkamah Agung (MA) Bambang Myanto meminta calon hakim agar tidak bermodal ilmu hukum semata. Tetapi juga perlu dibekali dengan kemampuan manajemen hingga etika yang baik.
“Bapak ibu kader-kader hakim masa depan. Tidak cukup ilmu hakim saja sebagai seorang calon pemimpin. Tidak cukup! Bapak ibu harus dibekali manajemen. Manajemen umum, manajemen perkara. Sebagai pemimpin harus bisa menginspirasi jajaran di bawah bapak ibu semua” ujarnya, dalam Pertemuan Rutin Sarasehan Interaktif Badan Peradilan Umum (PERISAI BADILUM), Senin (10/3).
Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan (Jaksel) itu mengingatkan sebagai hakim diminta jangan apatis, tapi memahami situasi yang ada di lingkungan peradilan.
“Bisa menjamin kantor bisa berjalan dengan baik dan nyaman. Juga komunikasi dengan lembaga lain,” tegasnya, dihadapan peserta PERISAI BADILUM yang diikuti secara online dari 900 hakim atau calon hakim.
Kegiatan juga menghadirkan narasumber Anggota Dewan Pengawas (Dewas) KPK Sumpeno, dan Direktur Pembinaan Tenaga Teknis (Dirbinganis) Hassanudin.
Lebih lanjut Bambang menyampaikan bahwa, apabila seorang hakim kalau hanya berbekalnya ilmu hukum saja dan kecanggihan tenologi informasi, dipastikan akan kesulitan menjadi pemimpin. “Ya, kan susah memimpin lembaga nanti,” tuturnya.
Oleh sebab itu, sambung Bambang, calon hakim diharapkan bisa menjadi bagian dari komponen perubahan MA.
“Sebab, MA sedang melakukan perubahan yang besar. Bambang Myanto minta hakim jangan hanya datang, sidang dan pulang. Sehingga kalau bapak ibu ingin MA lebih baik, maka harus aktif, jangan apatis,” ungkapnya.
Selain memiliki manajemen kepemimpinan, Bambang Myanto juga berharap para calon hakim memiliki kepekaan dengan rekan kerja. Baik yang lebih senior atau pun yang lebih rendah.
“Menghormati senior, rekan, bina seakrab mungkin. Jangan merasa saya paling pandai, saya paling pinter,” ucapnya.
Bambang juga berpesan agar cepat menyesuaikan diri di tempat kerja. Harus pandai bergaul dengan masyarakat. Dan menjadikan tempat kerja baru sebagai keluarga baru sehingga nyaman bekerja dan betah. “Tidak tiap hari ngeluh, tiap hari ingin pulang-ingin pulang,” katanya.
Termasuk juga kepada honorer cleaning servis. Bambang mencontohkan dirinya saat berdinas di Sumatera Barat (Sumbar), bahwa ada honorer yang memiliki gelar datuk.
“Datuk itu pimpinan suatu kaum, begitu kita kenal, dia dihormati sekali oleh masyarakat. Artinya apa? Ketika kita bisa bergaul dengan baik, maka bapak ibu akan nyaman,” kata Bambang Myanto berpesan.
Terakhir, Dirjen Badilum MA tersebut berpesan agar para calon hakim siap menjadi patriot keadilan dan bukan menjadi sumber masalah.
“Jadilan partriot-patriot keadilan. Saudara ditunggu negara, pejuang keadilan. Kalau ada satu dua yang kemudian bermasalah, artinya mereka sendiri yang mencari masalah. Bapak ibu jadilah patriot keadilan, tetap teguh. Hakim juga harus memiliki kebijaksanaan untuk menerapkannya dengan adil,” pungkasnya. (Mh/Foto: Ist.)